Monday, June 23, 2008

Cobalah kita bayangkan...............

Pernahkah anda menatap orang-orang terdekat anda saat ia sedang tidur?Kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur. Saat ituyang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang.
Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun bisajadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur. Orang palingkejam didunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.
Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur. Sadarilah, betapa badanyang dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih, betaparambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulaiterpahat di wajahnya. Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untukkesejahteraan kita, anak-anaknya. Orang inilah, rela melakukan apa saja asalperut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.
Sekarang, beralihlah. Lihatlah ibu anda. Hmm...kulitnya mulai keriput dantangan yang dulu halus membelai- belai tubuh bayi kita itu kini kasar karenatempaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhankita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomeli kitasemata-mata karena rasa kasih dan sayang, dan sayangnya, itu sering kitasalah artikan.
Cobalah menatap wajah orang-orang tercinta itu... Ayah, Ibu, Suami, Istri,Kakak, Adik, Anak, Sahabat, Semuanya...
Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakanlah energi cinta yangmengalir pelan-pelan saat menatap wajah lugu yang terlelap itu.
Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapabanyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk kebahagiaananda.
Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalahpahaman kecil yang entahkenapa selau saja nampak besar.
Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melaluiwajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur.
Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan. Danekspresi wajah ketika tidur pun mengungkap segalanya.
Tanpa kata, tanpa suara dia berkata... "betapa lelahnya aku hari ini". Danpenyebab lelah itu? Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita.
Suami yang bekerja keras mencari nafkah, istri yang bekerja keras mengurusdan mendidik anak, juga rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telahmelewatkan hari-hari suka dan duka bersama kita.
Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi denganmenatap wajah-wajah mereka. Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuanseketika membuncah jika mengingat itu semua.
Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok hari mereka "orang-orangterkasih itu" tak lagi membuka matanya, selamanya ...

1 comment:

yoyokr said...

WAh postingannya bikin sedi ja nih...jadi teringat saudara-saudara yang sudah pindah alam nih...